![]() |
dok.pribadi pasca tahalul |
Mas Hendri Iriawan dengan latar belakang Brimob
DIY bertipikal disiplin tegas tapi humoris, bikin suasana room selalu geeerrr..
Mas Bahrodin seorang enterpreuner dan owner
Hara Chicken di Klaten, sosok yang kalem dan bersahabat
Dan saya Arip Imawan, orang biasa yang banyak
mendengar dan mencoba menjadi pembelajar disetiap waktu bersama mereka.
Keakraban kami terjalin ketika dipertemukan di
Silver Mubarok Hotel Madinah dimana kami satu room di nomor 806 yang diisi 5
orang, yang satunya lagi adalah pak Haji Marzuki Samsum Dolip dari Palembang,
beliau sosok yang bersahaja dan giat beribadah ahli qiyamullail dan pemburu
Raudhah.
Namun sayang ketika pindah
ke Makkah pembagian room diacak tinggallah kami berempat menempati room 712 di
Mira Ajyad Hotel Makkah, jadilah 4 sekawan
PEMBURU RAUDHAH
Raudhah adalah taman
surga, barangsiapa yang beribadah di raudhah masjid Nabawi pahalanya
dilipatgandakan. Maka tak heran bila banyak jamaah yang rela berdesak – desakan
ingin ke Raudhah. Begitupula pula kami berlima yang ada di room 806. Silver
Mubarak Hotel Madinah
Yang paling rajin ke
Raudhah dan bangun lebih awal adalah pak Haji Marzuki, jam 01.00 beliau sudah
bangun dan menuju masjid Nabawi. Kepadatan diraudhah pun beliau kirimkan via WA
grup.
![]() |
dok pribadi menunggu giliran ke Raudhah |
Ada pengalaman menarik
dari mas Bahrodin, ketika ia ingin masuk ke raudhah lewat lorong pintu 1 yang
menuju lorong makam Rasulullah, saking padatnya ia tidak bisa masuk dan
terseret arus hingga keluar pelataran, dan hal itu diulangi kedua kalinya dan
baru yang ketiga ia bisa merangsek masuk pintu masuk raudhah.
Di malam terakhir di
Madinah, karena esok hari sudah menuju Makkah, maka saya Maghrib – Isya tidak
pulang ke hotel, fokus berpamitan pada Rasulullah ke Raudhah. Sebelum maghrib
saya ke Masjid Nabawi hingga Maghrib tiba. Bakda Maghrib ketemu mas Sutarto
Brownis, kami pun sepakat tidak balik ke hotel dan ingin ke Raudhah, dan kami
pun masuk ke pintu 1 sambil nunggu isya. Kami berdua tilawah dengan al-Quran
masing – masing. Mendadak saya batal wudhu, sayapun ijin ke mas Sutarto akan
wudhu dulu nanti kembali, dan mas Sutarto mengiyakan. Jarak masjid nabawi
dengan tempat wudhu lumayan jauh ada 200 meteran. Sekembali dari tempat wudhu
ingin masuk pintu 1 ke Raudhah, pintu sudah di tutup kain, terpaksalah saya
tidak bisa masuk dan harus ihklas sholat di masjid nabawi yang berkarpet merah.
Sholat isya sudah
ditunaikan, sayapun beranjak menuju pintu 1 lagi, dan mencoba peruntungan bisa
ke Raudhah. Jam tangan menunjukkan pukul 20.50, sayapun ikut antri untuk ke
Raudhah. Malam itu jamaah yang ingin ke Raudhah luar biasa padatnya. Sayapun
pasrah kena himpit badan – badan besar dari berbagai negara. Sedikit bergerak
terus berhenti lama, dan seterusnya. Maju mundur tidak bisa, akhirnya ikuti
saja kemana arah, kedorong dari belakang ikut, terdesak dari depan ikut,
pokoknya pasrah. Sambil berdzikir perbanyak sholawat saya mohon agar dipermudah
untuk ke Raudhah. Saya pun membandingkan, ya Allah kenapa ke Raudhah tidak
semudah yang kemarin?
Tak terasa sudah 1,5 jam kepadatan
tidak terurai, jamaah yang ingin ke Raudhah semakin padat. Masjid Nabawi yang
ber AC pun terasa lembab dan panas karena saking banyaknya manusia. Seperti semula,
bergerak sedikit lalu berhenti, terus dan terus seperti itu. Hingga saat itupun
tiba, saya pun bisa mencapai Raudhah dan sholat sunnah 6 rekaat, 2 rekaat salam
secara berpindah – pindah dan memperlama bacaan sholat, rukuk dan sujud. Kemudian
terdengar askar berteriak haj haj haj tanawab haj haj haj. Saya dan jamaah yang
lainpun keluar Raudhan dan menyusuri lorong makam Nabi hingga keluar ke
pelataran masjid Nabawi.
Lihat jam tangan 23.33,
berarti 2,5 jam an saya untuk mencapai Raudhah, masya Allah. Mau masuk masjid
untuk kembali ke hotel pintu – pintu masjid Nabawi sudah ditutup dan dijaga
para Askar, saya pun putar balik ke pintu 1 dan mengikuti angka – angka di
pintu masjid hingga ketemu pintu 25 dan pulang ke hotel untuk istirahat. Sesampainya
di kamar hotel, teman – teman pada tidur lelap. Jatah makan malam juga sudah
habis, di dalam kamar ada roti itulah sebagai pengganjal perut yang lapar.
Alhamdulillah.
SUJUD TILAWAH SHOLAT SUBUH
Ada kisah menarik ketika
kami berempat bercerita pengalaman ketika sholat subuh di masjid Nabawi sang
imam sujud tilawah karena ada ayat sajadah yang dibacanya. Menyikapi
hal tersebut kami berempat beda cerita karena kebetulan kami shaf sholatnya
tidak sama he..he…Saya yang kebetulan berada di shaf dengan barisan jamaah yang
banyak bergamis, mereka sujud saya pun ikut sujud dan dalam hati mengatakan
oo.. ini ayat sajadah dan sujud tilawah, kemudian fokus lagi dengerin takbir
imam dan muadzin.
Lain halnya dengan mas Bahrodin, ketika
terdengar imam dan muadzin bertakbir, mas Bahrodin rukuk, tapi diliriknya depan
dan sampingnya sujud, iapun kemudian ikut sujud mengikuti gerakan jamaah yang
lain.
Nah yang ini bikin ketawa ngakak mendengar
kisah mas Hendri pengalaman pertama ada sujud Tilawah. Karena mas Hendri berada
di shaf jamaah yang kebanyakan warga Indonesia ketika mendengar imam dan
muadzin takbir ia pun rukuk, begitujuga jamaah didepan samping kanan dan
kirinya rukuk, Cuma mas Hendri melihat ada didepan shof depannya orang Arab
yang sedang sujud, dalam hati mas Hendri berkata “wah wong salah iki, wayahe
rukuk koq sujud, wah ora bener iki”. Kami yang mendengar cerita tersebut ketawa
terpingkal pingkal ha..ha..
Mas Hendri pun menceritakan kelanjutan kisah
sujud tilawah tersebut. Lalu terdengar imam dan muadzin bertakbir Allahu Akbar,
orang arab tersebut bangun dari sujud dan langsung berdiri tegab bersedekap
sedia kala. Mas Hendri yang tadinya rukuk mendengar imam dan muadzin takbir koq
tidak sami’allahuliman hamidah, berlahan lahan bangun dari rukuk dan kembali
tegab berdiri dan bersedekap mengikuti imam sholat, hingga salam. Itulah pengalaman
pertama mas Hendri ketika sholat ada sujud tilawah.
GUNDUL TAHALUL
Alhamdulillah rangkaian umroh sudah ditunaikan. Di dalam kamar hotel 712 kami berempat tertawa melihat kebotakan masing - masing. Mas Andang yang terbiasa Video Call / VC dengan istri dan anaknya, terdengar dengan jelas dipercakapan VC tersebut anaknya mas Andang mengatakan jika bapak koyok tuyul, sontak kami yang mendengarnya tertawa terbahak bahak
Tak mau kalah, mas Hendri pun ikut - ikutan VC dengan anak dan istrinya, anaknya pun mengatakan bapak lucu gundul koyok upin ipin ha..ha..
Hal yang sama juga dilakukan mas Bahrodin yang VC an dengan anaknya dirumah, yang disampaikan juga sama bapak gundul he..he..
Saya pun ikut VC menghubungi adik dan emak saya di kampung, emak saya lihat saya plontos ketawa terbahak - lucu melihat saya, katanya tambah lemu beplem koyok joko tole ha..ha..
Ternyata ada hikmah dibalik tahalul yaitu bisa membuat orang senang dan bahagia, Subhanallah Alhamdulillah Allahu Akbar
TANTANGAN MENCIUM HAJAR
ASWAD
Hajar aswad begitu menggoda bagi kami berempat,
hingga diantara kami ada sayembara yang bisa nyium hajar aswad harus member hadiah
salam, oke setuju.
Alkisah mas Andang yang pertama kali ingin
mencoba nyium hajar aswad bakda dzuhur. Ia rela berpanas panasan dan berdesak
desakan dengan jamaah yang lainnya, dan Alhamdulillah iapun bisa nyium hajar
aswad, tapi sayang ingin balik keluar tidak bisa, ia kejebak dalam kerumunan
jamaah hingga kepalanya pusing dan hampir pingsan dan ditolong askar
keluar kerumunan untuk diberi oksigen.
Mendengar mas Andang bisa
nyium hajar aswad, mas Hendri gak mau kalah, sebelum asar ia sudah berangkat ke
masjidil haram agar bisa sholat di shof depan dekat ka’bah. Usai sholat asar
iapun ikut berdesak – desakan ingin mencium hajar aswad. Dengan badannya yang
kekar mas Hendri sedikit demi sedikit bisa mendekat hajar aswad, kurang satu
kilan telapak tangan / 15 cm dari hajar aswad yang akan diraihnya, tiba – tiba ada
nenek – nenek depannya pas yang tersengal – sengal kehabisan napas, reflek mas
Hendri menolong nenek – nenek tersebut untuk keluar dari keruman, akhirnya
menjauhlah dari hajar aswad, misi mencium hajar aswad itupun gagal
Bukan jiwa Brimob jika
misinya gagal, mas Hendri pun mencoba peruntungan kembali, keesokan harinya
iapun mencoba mencium hajar aswad diwaktu dhuha, dan benar, misi kedua mencium
hajar aswad pun terlaksana. Sepulang dari masjidil haram, kami semua yang ada
dikamar diberi salam dan dirangkul dipeluk cium sebagai rasa syukur bisa
mencium hajar aswad. Masya Allah Alhamdulillah
Bersambung .....
Komentar
Posting Komentar