dok pribadi |
Saya awali dari kisah waktu mengantar keponakan yang mengikuti tes penerimaan siswa baru di MA Unggulan pesantren Amanatul Ummah Pacet di Mei 2013, kulihat sebuah masjid besar gagah dan deretan gedung gedung sekolahan dan asrama asrama juga kokoh berdiri di tengah tengah masyarakat pegunungan tepatnya di desa Kembangbelor Pacet Mojokerto, sebuah desa yang jauh dari keramaian kota, jauh dari bising deru kendaraan.
Udaranya yang sejuk menambah kenyamanan tersendiri di lokasi pesantren tersebut.
Adzan zuhur berkumandang, sholat dzuhur berjamaah di tunaikan di
masjid pesantren Amanatul Ummah, akupun ikut sholat berjamaah, seperti
lazimnya pesantren salaf, alunan dzikir terucap dari para santri usai
sholat dzuhur, dalam hati akupun ingin menyekolahkan anakku disini,
bakda dzuhuran aku ajak anakku Aflahul Akbar Mubarrok mengelilingi area
pesantren Amanatul Ummah, dari ujung ke ujung, subhanallah, besar
sekali, ada komplek SMP & SMA BP/Berbasis Pesantren, ada komplek MTs
Akselerasi & Exellent, ada komplek MBI/Madarasah Bertaraf
Internasional, asrama santriwan dan santriwatipun dipisah dan
masing-masing memiliki gedung sendiri sendiri.
Kulihat terpampang foto
foto yang terpajang dalam banner ukuran raksasa yang menampilkan
prestasi prestasi siswa siswi pesantren Amanatul Ummah yang melanjutkan
studi di universitas universitas terkemuka di dalam dan luar negeri,
subhanalloh, tambah menggebu keinginanku untuk menyekolahkan anakku
disini. kutanya anakku, “maukah Akbar sekolah di sini?” “iya mau” jawab
anakku. Hatiku bergembira, karena anakku mengikuti jejak orangtuanya
yang dulunya juga menimba ilmu di pesantren.
Waktu terus berlalu, Pebruari 2014 aku daftarkan ananda Aflahul
Akbar Mubarrok ke MTs Amanatul Ummah dengan biaya pendaftaran Rp.
250.000. Bulan Juni 2014 ananda Aflahul Akbar Mubarrok mengikuti tes
seleksi masuk MTs, alhamdulillah hasil tes yang aku lihat di web MTs
Amanatul Ummah, anakku lolos tes dan diterima di program Akselerasi
(jenjang pendidikan 2 tahun).
Sebulan setengah ananda Aflahul Akbar Mubarrok mondok di Amanatul
Ummah, sebuah tragedi besar terjadi, Jumat dini hari 15 Agustus 2014
pukul 02.00 kebakaran hebat meluluh lantakkan asrama putri MTs
Akselerasi Amanatul Ummah yang mengakibatkan luka luka 35 santriwati dan
meninggal dunia 1 santriwati yang bernama ananda Lilatul Musyarrofah
binti Muhammad Supriadi.
Duka menyelimuti pesantren Amanatul Ummah,
mendengar kabar pesantren terbakar aku langsung meluncur ke pesantren,
isak tangis trauma tak terelakkan bagi para santri. Sholat jenazah
ananda Lailatul Musyarofah dipimpin langsung oleh pengasuh pesantren DR
KH Asep Syaifuddin MA usai sholat Jumat. Isak tangis pecah tatkala
orangtua almarhumah ananda Lailatul Musyarofah memberikan sambutan
terakhir mengiringi jenasah anaknya, tak terasa air matakupun membasahi
pipi, ikut larut dalam suasana duka yang mendalam. Innalillahi wainna
ilaihi rojiun, Allahummaghfirlaha warhamha wa ‘afiha wa’fu ‘anha wa
akrim nuzulaha wawassi’madkhalaha waj’alil jannata maswaha Allahumma la
tahrimna ajraha wa la taftinna ba’daha waghfir lana wa laha
Pasca kebakaran itu, ada hikmahnya, aku bersama walisantri yang
senasip sepenanggunan jadi bersatu, mengingat jarak rumah walisantri
yang jauh luar kota bahkan luar propinsi, kami walisantri saling berbagi
informasi, dan membentuk wadah paguyuban wali santri, alhamdulillah ada
ibu DR Imroatul Azizah, bapak Dardi ST, bapak Sutrisno SE, bapak Amir
Yusuf MH, bapak Ir Agus Haryono, ibu Mila ST, bunda Cika, ibu Nuryanti,
ibu Dian, bapak Bahrem SAg, ibu Resti, ibu Tety Ahmad, dan lain lain.
Paguyupan tersebut semakin berkembang dan merambah ke adik adik kelas
hingga mempertemukan kami dengan bapak Syahirin SE, bapak Lukman Hakim
ST, ibu Fauziah, bapak Muhammad Irsyad, ibu bidan Maimunah, bapak Rifai
dan lain lain. Paguyupan walisantri mengemban misi untuk mempererat tali
silaturrahim dan berbagi informasi.
Para santri yang orangtuanya
tergabung dengan paguyuban walisantri juga makin akrab dan mengikatkan
diri dalam persaudaraan senasib sepenanggunan. Jika ada walisantri yang
sambangan bawa makanan maka dimakan bersama dan seterusnya
Satu semester ananda Aflahul Akbar Mubarrok menimba ilmu di
pesantren Amanatul Ummah, apa yang terjadi? Waktu pulang liburan
sekolah, pola pikirnya sudah berubah, dulu semasa masih kelas 4 SD cita
citanya ingin jadi montir, kini cita cita tersebut justru meningkat
ingin bikin mobil sendiri, ia pun menuturkan agar bisa bikin mobil maka
harus sekolah ke jurusan tehnik, mendengar penuturannya tersebut aku
bisa menangkap bahwa ia sudah memiliki visi untuk melangkah kesana.
Menginjak kelas 8 pemikirannya semakin tajam dan fokus tentang cita
citanya tersebut, dan memasuki kelas 9 pemikiranya bukan lagi sekedar
cita cita, namun sudah pada planing dan konsep apa yang harus dilakukan
agar cita citanya itu bisa terwujud. Sebagai orangtua, aku bangga,
diusianya yang masih 12 tahun ia telah memiliki pemikiran seperti orang
dewasa yang melebihi batas batas pemikiran anak seusianya.
Apa sebenarnya yang diajarkan di pesantren Amanatul Ummah? Hingga
santri santri disana memiliki visi yang jelas tentang masa depannya? Dua
tahun yang aku rasakan sebagai walisantri ada beberapa catatan mengenai
MTs Unggulan Amanatul Ummah program Akselerasi: Sesuai yang disampaikan
pengasuh pesantren Amanatul Ummah DR KH Asep Syaifuddin Chalim MA,
adalah bertekat menjadikan MTs unggulan Amanatul Ummah program
Akselerasi untuk mempersembahkan kader kader bangsa yang memiliki power
maksimal dan berahklaul karimah untuk kemuliaan Islam dan kaum muslimin
serta kemuliaan bangsa Indonesia dan untuk keberhasilan cita cita
kemerdekaan demi terwujudnya kesejahteraan dan tegaknya keadilan bagi
bangsa Indonesia. Mendorong para alumni Amanatul Ummah menjadi pemimpin
masa depan, jadi ulama ulama, birokrat, tehnokrat, profesional dan
bermanfaat bagi ummat.
Untuk mewujudkan misi tersebut, direkrutlah para
guru pendidik yang berkompeten dibidangnya, mayoritas masih muda muda,
alumni universitas terkemuka, dan tenaga pendidik yang terdiri dari S1
& S2. Seperti walikelas ananda Aflahul Akbar Mubarrok, ust Slamet
Riadi SPd beliau ahli matematika lulus dengan status cumlaude, begitu
juga ust Ismono, SPd ahli sejarah juga lulusan terbaik Unesa dengan
menyandang status cumlaude. Belum lagi ust pembimbingnya yang selalu
menjadi penghubung antara santri dan orangtua, yang siaga setiap saat
saat ada santri yang sakit dan lain lain, ada ust Muhammad Sholah Ulayya
LC, ust Asif, ust Miftah, ust Luthfi dan lain lain.
Sistem pendidikan
yang menekankan pada ruhiyah, sejak dini hari pukul 03.00 – 06.00 santri
santri harus bangun untuk menunaikan qiyamullain, tilawah, subuh
berjamaah, kajian subuh, muadalah kajian kitab kuning bakda maghrib
hingga pukul 21.00 Sistem pendidikan yang kompetitif, santri santri
diajari metode pembelajaran yang tidak seperti diajarkan disekolah
sekolah pada umumnya, sistem pembelajaran yang tidak melulu dalam kelas,
bahkan aku melihat langsung sistem belajar ala lesehan di masjid dengan
tenaga pengajar yang “ngemong” istilah jawanya Wali kelas selalu
memotivasi santri, seperti halnya ust Ismono, selalu membangkitkan
gairah belajar santri dengan kisah kisah perjuangan para nabi,
meneladani perjuangan sultan muhammad alfatih sang penakluk
konstantinopel, menceritakan kesuksesan anak anak bangsa pengukir
sejarah seperti BJ habibie dan lain sebagainya
Lokasi yang tenang dan
nyaman jauh dari keramaian dan kebisingan, karena lokasi pesantren di
pegunungan jauh dari kontaminasi arus kehidupan pada umumnya hura hura
dan perbuatan mubadzir lainnya. Santri di protek dari info dunia luar
secara bebas dengan sistem tidak diperbolehkan bawa HP dan main
internet. Seluruh informasi harus bersumber dari para guru dan
pembimbing
Dari 6 hal yang aku lihat dan tangkap dari MTs Unggulan
Amanatul Ummah, aku menyebutnya Amanatul Ummah sebagai sekolah yang
visioner.
Alhamdulillah, 2 tahun sudah terlewati, hari ini Kamis 26 Mei 2016,
ananda Aflahul Akbar Mubarrok dinyatakan LULUS & PURNA dalam RAPAT
TERBUKA WISUDA PURNA SISWA MTs Unggulan Amanatul Ummah program
Akselerasi. Banyak kenangan yang tak terlupakan, canda tawa, senang
susah menjadi bumbu dalam menuntut ilmu. Dibutuhkan kesabaran bagi
orangtua dan anaknya yang sedang menimba ilmu, karena itu sudah menjadi
keniscayaan. Pengorbanan sungguh dibutuhkan, baik waktu, perasaan, dana,
tenaga, dan fikiran serta keihklasan.
Terimakasih DR KH Asep Syaifuddin
MA pengasuh Pesantren Amantul Ummah yang selalu mendoakan untuk
kesuksesan santri santrinya, Terimakasih ust Shofwan LC (Mas’ul MTs
Program Akselerasi) yang selalu komunikatif mengabarkan berita terkait
MTs pada walisantri, Terimakasih ust Ismono SPd walikelas 9 A6 yang
selalu komunikatif memberitahukan perkembangan potensi para santri pada
orangtuanya,
Terimakasih ust Muhammad Sholah Ulayya LC, MPdI yang
senantiasa 24 jam siap ditelponi walisantri untuk mengabarkan kondisi
anaknya yang sedang sakit dan menjadi orangtua kedua bagi para santri,
Terimakasih ust Asif koordinator guru pembimbing yang selalu standby
mengontrol asrama para santri agar aman dan nyaman, Terimakasih ust
Miftah dan ust Luthfi yang menjadi orangtua kedua bagi para santri
ketika kehabisan bekal uang jajan,
Terimakasih ust Muhklis bendahara MTs
AU yang ramah dan murah senyum, Terimakasih para mbok pelayan makan
bagi para santri, terimakasih pak Giono Gowok Juru parkir yang selalu
ringan tangan ketika para walisantri membutuhkan bantuan, Terimakasih
pak Brodin dan cak Ri juru parkir yang kocak dan mbanyol ha..ha..,
Terimaksih pak Mas’ud dan mas Taufiq satpam yang menjaga keamanan
Amanatul Ummah, Berkat kerjasama kalianlah putra kami ananda Aflahul
Akbar Mubarrok menjadi insan yang visioner yang insya Allah mewujudkan
misi yang disampaikan pengasuh pesantren Amanatul Ummah agar alumni
alumni menjadi ulama ulama, pemimpin masa depan, birokrat, tehnokrat,
profesional dibidangnya dan bermanfaat bagi umat.
Bersama ini ijinkan
kami, dan doakan kami, mohon doa dari kalian semua, untuk kesuksesan
anak anak kami untuk melanjutkan menimba ilmu yang lebih tinggi lagi
sesuai cita cita dan muyulnya didunia otomotif, insya Allah di SMK
Muhammadiyah 1 Kepanjen Malang dan menimba ilmu di Pesantren Bilingual
& intrepreuner Al Amin Kepanjen Malang.
Komentar
Posting Komentar