Langsung ke konten utama

BELAJAR SEJARAH: SOSOK PEMIMPIN DAN RAKYATNYA

Tadi malam nonton ILC TV One "Setelah Ahok Minta Maaf", berbarengan juga di stasiun televisi swasta lainnya tayangin penangkapan OTT oleh Polri di kantor Kemenhub soal pungli dan bahkan Presiden turun langsung ke lokasi Sontak tadi malam hingga pagi ini saya buka Medos di grup-grup WA, Telegram dan FB serta Twitter ILC dan OTT Pungli jadi viral di Medsos. Beragam tanggapan, pengalihan isu lah, presiden urusin recehan lah, hingga candaan lucu para nitizen yang mengomentarai para narasumber di ILC tadi malam he..he.. Beberapa teman banyak yang membahas ILC dan kasus pungli, saya ikuti dan nikmati saja pembicaraan mereka sambil belajar dan menambah ilmu dari pendapat maupun opini mereka ILC dan OTT Polri hingga presiden turun langsung ke lokasi, kalo saya gabungkan saya jadi teringat acara tasqif 2 tahun yang lalu. Saat itu sang muwajih mengutip pepatah Arab "PEMIMPIN ADALAH CERMINAN MASYARAKATNYA" Apa yang disampaikan muwajih tersebut sampai saat ini masih melekat diingatan saya, bahkan catatan - catatan penting waktu tasqif tersebut masih saya simpan, dan via FB ini saya share ke teman semua. Seorang pemimpin dan rakyat memiliki hubungan yang sangat erat. Karena pemimpin itu berasal dari rakyat, maka seperti pemimpin itulah kualitas mayoritas rakyatnya. Ibnul Qayyim Al Jauziyah dalam Miftah Darus Sa’adah berkata, “Sesungguhnya di antara hikmah Allah Ta’ala dalam keputusan-Nya memilih para raja, pemimpin dan pelindung umat manusia adalah sama dengan amalan rakyatnya bahkan perbuatan rakyat seakan-akan adalah cerminan dari pemimpin dan penguasa mereka. Jika rakyat lurus, maka akan lurus juga penguasa mereka. Jika rakyat adil, maka akan adil pula penguasa mereka. Namun, jika rakyat berbuat zhalim, maka penguasa mereka akan ikut berbuat zhalim. Jika tampak tindak penipuan di tengah-tengah rakyat, maka demikian pula hal ini akan terjadi pada pemimpin mereka. Jika rakyat menolak hak-hak Allah dan enggan memenuhinya, maka para pemimpin juga enggan melaksanakan hak-hak rakyat dan enggan menerapkannya. Jika dalam muamalah rakyat mengambil sesuatu dari orang-orang lemah, maka pemimpin mereka akan mengambil hak yang bukan haknya dari rakyatnya serta akan membebani mereka dengan tugas yang berat. Setiap yang rakyat ambil dari orang-orang lemah maka akan diambil pula oleh pemimpin mereka dari mereka dengan paksaan.Dengan demikian, setiap amal perbuatan rakyat akan tercermin pada amalan penguasa mereka. Berdasarkah hikmah Allah, seorang pemimpin yang jahat dan keji hanyalah diangkat sebagaimana keadaan rakyatnya. Ketika masa-masa awal Islam merupakan masa terbaik, maka demikian pula pemimpin pada saat itu. Ketika rakyat mulai rusak, maka pemimpin mereka juga akan ikut rusak. Dengan demikian berdasarkan hikmah Allah, apabila pada zaman kita ini dipimpin oleh pemimpin seperti Mu’awiyah, Umar bin Abdul Azis, apalagi dipimpin oleh Abu Bakar dan Umar, maka tentu pemimpin kita itu sesuai dengan keadaan kita. Begitu pula pemimpin orang-orang sebelum kita tersebut akan sesuai dengan kondisi rakyat pada saat itu. Masing-masing dari kedua hal tersebut merupakan konsekuensi dan tuntunan hikmah Allah Ta’ala.” Maka benarlah ungkapan “Rakyat itu mengikuti agama pemimpinnya.” Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu pernah ditanya oleh seseorang: “Mengapa saat Abu Bakar dan Umar menjabat sebagai khalifah kondisinya tertib, namun saat Utsman dan engkau yang menjadi khalifah kondisinya kacau?” Jawab Ali: “Karena saat Abu Bakar dan Umar menjadi khalifah, mereka didukung oleh orang-orang seperti aku dan Utsman, namun saat Utsman dan aku yang menjadi khalifah, pendukungnya adalah kamu dan orang-orang sepertimu.” Para pakar sejarah mengatakan bahwa obsesi Khalifah al-Walid ibn Abdul Malik adalah membangun. Maka rakyatnya pun demikian. Jika ada seorang bertemu kawannya, maka pertanyaan yang terlontar: “Apa yang sudah kau bangun? Kau bangun dengan apa tanah yang kau miliki?” Sedangkan obsesi saudaranya, Khalifah Sulaiman ibn Abdul Malik adalah perempuan, sehingga rakyatnya pun demikian. Jika ada seseorang bertemu dengan kawannya, maka yang pertama kali ditanyakan: “Berapa kali kamu menikah? Berapa budak perempuan yang kau miliki?” Sedangkan obsesi Khalifah Umar ibn Abdul Aziz adalah membaca al-Qur’an, shalat dan beribadah. Kondisi masyarakat di masa beliau juga seperti itu. Jika ada seseorang bertemu dengan kawannya, pertanyaan pertama yang terlontar adalah: “Berapa rakaat shalat malam yang kau rutinkan? Berapa banyak kau membaca al-Qur’an? Shalat apa saja yang kerjakan semalam?” Dalam atsar disebutkan, “Sebagaimana keadaan diri kalian, demikian pula kalian akan dipimpin”. Maksudnya adalah : Allah akan menjadikan pemimpin manusia sesuai dengan keadaan diri-diri mereka. Atsar ini, walaupun tidak sah diriwayatkan secara bersambung dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, hanya saja maknanya benar. “Dan demikianlah, Kami jadikan sebagian orang-orang zalim pemimpin atas sebagian yang lain, sesuai dengan apa yang mereka kerjakan.” (QS. Al-An’am ayat 129) Maka, janganlah heran jika engkau melihat penguasamu sering berjanji namun mengingkari, banyak bicara namun tidak dilaksanakan, gemar hura-hura tapi mengaku sederhana, bilang bekerja tapi hanya membangun citra, dan menggampangkan masalah tapi tak pernah berhasil menyelesaikannya, karena demikianlah mayoritas rakyat yang dipimpinnya. Jadi, apa yang kita saksikan tadi malam di ILC debat argumen yang pro dan kontra Ahok semakin gamblang seperti yang saya posting di FB tadi malam, mana yang berbicara berdasar imu dan mana yang berbicara berdasar nafsu. Dan mungkin juga saya sependapat dengan kebanyakan netizen bahwa lembaga penegak hukum ngurusi yang recehan dan mengabaikan yang milyaran, ya mungkin begitulah cerminan masyarakat kita. Allahu a'lam bish showab 10 Muharram 1438 H / 12 Oktober 2016 - Kang Arip -

Komentar

Postingan populer dari blog ini

LIBATKAN ANAK DALAM MEMILIH PONDOK, AGAR IA TAHU KONSEKUENSINYA "Serba Serbi Pondok Pesantren"

dok.pribadi Alhamdulillah saya dilahirkan sebagai Muslim, Saya alumni Pesantren Al Falah Tuban, istri alumni Pesantren Qirta Gresik, anak pertama saya alumni Pesantren Amanatul Ummah Mojokerto, dan anak kedua kami memilih Darul Ukhuwah Putri 1 untuk tempatnya mondok. Sebagai orangtua tentunya kami ingin anak-anak kami menjadi anak-anak yang shalih dan shalihah dan bermanfaat bagi masyarakat. Tentunya pendidikan sangat berperan bagi terbentuknya anak-anak yang shalih dan shalihah. Pondok pesantren bagi kami adalah tempat yang pas untuk mendidik anak-anak kami, karena saya dan istri sudah merasakan bagaimana pondok pesantren menanamkan ketauhidan akhlakul karimah dan muamalah. Sebelum memondokkan anak, kami ajak anak-anak berdiskusi, pingin pondok yang bagaimaima? Pondok salaf tradisional seperti ayah bundanya dulu, atau pondok modern yang lagi ngetren saat ini? Lewat media youtube mereka bisa melihat profil pondok pesantren yang ada di Indonesia terutama di Jawa Timur   Anak per...

Ormas Berbasis Suku: Antara Identitas Budaya dan Tantangan Persatuan Bangsa

Dipenghujung akhir 2025, viral di media massa, seorang Dosen yang berseteru dengan salah satu ormas yang berbasis kesukuan di Malang. Selang beberapa bulan, viral kembali seorang nenek di Surabaya yang diusir paksa oleh oknum yang disinyalir dari ormas kesukuan tertentu yang memicu kegeraman masyarakat  luas. Sebagai praktisi hukum, saya berpandangan, tidak ada larangan sekelompok orang membuat wadah berupa organisasi masyarakat (ormas) kesukuan untuk melestarikan budaya, bahasa dan tradisi daerah agar tidak tergerus oleh perkembangan zaman. Selain itu, ormas kesukuan juga dapat menjadi sarana solidaritas sosial, terutama bagi masyarakat perantau yang membutuhkan dukungan sosial dan kebersamaan di lingkungan baru. Tantangan terhadap Persatuan Bangsa Meski demikian, ormas berbasis suku juga menyimpan potensi tantangan. Ketika identitas kesukuan ditonjolkan secara berlebihan, muncul risiko eksklusivitas yang memisahkan “kelompok sendiri” dari masyarakat luas. Kondisi ini dapat memicu...

PASANG BARU PDAM GRESIK, GAMPANG DAN CEPAT

Air merupakan kebutuhan yang tidak bisa dipisahkan bagi manusia, karena merupakan kebutuhan primer. Air untuk minum, mandi, cuci dan seabrek kebutuhan lain yang tak bisa dilepaskan dari air. dok pribadi Kantor Pusat PDAM Giri Tirta Gresik Saya akan berbagi pengalaman tentang cara daftar baru sebagai pelanggan PDAM. Kebetulan saya tinggal di wilayah Gresik maka sayapun datangi PDAM Giri Tirta Gresik yang berada di jalan Permata No. 7 Graha Bunder Asri Gresik Pertama – tama sebelum datang ke kantor PDAM, siapkan dahulu persyaratannya: 1.        Foto Copy KTP 2.        Foto Copy KK 3.        Foto Copy PBB 4.        Foto Copy SHM / AJB 5.        Foto Copy PLN 6.        Foto Copy Tagihan PDAM milik tetangga 7.        Surat Pengantar dari RT setempat ...

TANAH GIRIK, PETOK D & LETTER C

  PERTANYAAN Assalamualaikum, pak Arip mohon pencerahan singkat kekuatan hukum tanah yang punya Surat Girik, Petok D dan Petok C dibanding tanah yang sudah bersertipikat?. Terimakasih, wassalamualaikum (Marjadi – Gresik) JAWAB Waalaikumsalam, terimakasih pak Marjadi atas pertanyaannya . Perlu diketahui bahwa terkait pertanahan sudah ada UU yang mengaturnya, yaitu UU no 5 tahun 1960 tentang peraturan dasar pokok-pokok Agraria atau yang biasa disebut UUPA. Sebelum menjawab pertanyaan bapak terkait kekuatan hukumnya, terlebih dahulu kita bahas satu persatu apa itu Girik, petok D dan petok C / Letter C. 1. Tanah Girik   Istilah tanah Girik ini masih melekat di masyarakat khususnya didaerah pedesaan. Istilah tanah Girik biasanya digunakan masyarakat untuk merujuk pada tanah yang belum bersertifikat. Tanah Girik merupakan tanah yang dikuasai oleh salah satu pihak yang memiliki girik alias bukti pembayaran pajak atas tanah yang bersangkutan kepada otoritas kolonial. Girik...

NGAJI HUKUM BAGI GURU - GURU

Assalamu'alaikum sobat, semoga akhir pekan ini kita senantiasa dalam lindungan Allah swt. aamiin Sobat, maraknya pemberitaan di media massa, baik koran maupun televisi di beberapa daerah di Indonesia ada guru dilaporkan ortu murid ke kepolisian dengan dalih kekerasan pada murid, menghukum murid yang tidak disiplin dengan hukuman fisik keranah hukum hingga berujung masuk bui, bahkan ada murid dan orangtua murid memukuli guru ningga luka parah menjadi perhatian serius para guru-guru Sekolah Islam Terpadu (SIT) se kabupaten Gresik. Gerakan Sekolah Sadar Hukum yang diprakarsai guru - guru SIT Gresik menggelar acara “NGAJI HUKUM” yang diselenggarakan pada hari Ahad 29/5/16 dengan menghadirkan nara sumber yang berkompeten dibidangnya, ibu Indah Cahyani, SH, MH Dosen Hukum Universitas Trunojoyo dan saya sendiri kang Arip dari Advokat MoslemLawyers Association/MLA Menurut panitia Ngaji Hukum mas Ichwan Jaelani, ia mengatakan miris melihat fenomena guru sekarang ini yang b...