Langsung ke konten utama

CERITA “KELUAR PONDOK”

Keluar Pondok (KP) adalah hal yang dinanti oleh para orangtua dan santri, kapan lagi bisa ngajak ngobrol bebas anak pondokan sambil jalan-jalan, ya pas jadwal kunjungan KP.

Sengaja kami berangkat dari Gresik pukul 06.00 agar sampai di Pesantren Darul Ukhuwah Putri 1 (DUPI) tepat waktu pukul. Ternyata perjalan lebih cepat dari yang diperkirakan, pukul 07.35 kami sudah sampai di DUPI dan masih bisa menyaksikan santri-santri usai senam dan mendapat briefing dari OSADU terkait KP.

Sambil menunggu selesainya briefing santriwati, saya sempatkan bertegursapa dengan walisantri lainnya yang sama-sama menunggu. Ada pak Jasuli dan pak Sumari dari Surabaya serta pak Husni dari Malang.

Sesuai jadwal pukul 08.00 wali santri sudah antri untuk mengisi data kunjungan. Satu persatu santri yang dikunjungi orangtuanya dipanggil, begitu juga setelah istri mengisi buku kunjungan di pos piket, selang beberapa menit dipanggillah putri kami dan akhirnya bertemu dan siap kami ajak KP.

KP kali ini ikuti permintaan anak yang mondok, karena pingin kulineran mie ayam kesukaannya dan minta dibelikan perlengkapan untuk persiapan kemah, maka ada 2 tujuan pada KP kali ini, yaitu ke Royal ATK di Jl Ciliwung dan Bakso Priangan Mang Yayat di Jl. Trunojoyo Malang.


Karena waktu yang diberikan KP dari pukul 08.00 – 16.30, harus pandai-pandai memanage waktu dengan baik. Tujuan pertama ke Royal ATK. Sesampai disana, kami bebaskan untuk membeli barang yang ia butuhkan. Selain kebutuhan alat tulis, ia juga ingin beli sandal, karena sandalnya kena lelang akibat keteledoran melanggar disiplin. Rupanya di Royal ATK ada juga sandal yang serupa, ketika lihat harganya reflek ia ucapkan “Ya Allah mahal banget, nggak jadi beli bu”. Saya dan istri saling pandang dan mencoba lihat bandrol diharga sandal tersebut tertera Rp.165.000. “Lha beli saja nggak apa-apa, daripada tidak sandalan” tanya istri saya. Tapi putri saya bilang cari yang murah saja nggak perlu mahal, akhirnya ketemulah sandal seharga Rp. 47.000.

Usai dari Royal ATK menuju Bakso Priangan Mang Yayat. Karena kami sekeluarga berenam, menu yang dipilih Bakso dan Mie Ayam, rasanya enak dan ringan dikantong karena per porsi Rp. 10.000 an.


Sambil menikmati kulineran, banyak cerita yang kami dapat darinya. Diantaranya ia sudah hafal 1 juz Al-Qur’an, Alhamdulillah. Kerasan di pondok, menu makanannya tiap hari bervariasi, ada lele, ayam, tahu kuning, bakso, capcay, dan sate. Kakaknya yang mendengar cerita adiknya malah pingin ikutan modok lagi “wah enak betul, dulu aku mondok tiap hari tahu tempe, lha kamu enak-enak makannya, gak lemu (gemuk) rugi” ujar kakaknya, kami pun tertawa bareng he..he..he…

Saat saya tanya bagaimana persediaan air untuk mandi? Ia jawab tidak ada masalah, air untuk mandi lancar. Saya Tanya apakah ada booking-bookingan kamar mandi, ia jawab tidak ada booking-bookingan kamar mandi, kalau mau mandi ya mandi, jika khawatir antri ya disiasati cari waktu yang sepi untuk mandi, biasanya bangun lebih awal. Saya tanya juga apakah ada bullyan di pondok, dijawab tidak ada bullyan, teman-temannya baik-baik, musrifah dan ustadzahnya juga baik-baik, kakak-kakak kelasnya galak jika pas tugas saja seperti Pramuka, tapi kalau pas tidak tugas ya baik-baik suka bercanda. Melihat kakak kelasnya yang galak saat bertugas Pramuka, ia pun ingin masuk pasukan khusus (Kopasus) Pramuka DUPI, ikut tes dan gagal saat tes sandi morse. "ya nanti dicoba lagi agar masuk di kopasus DUPI" ujarnya

Saat awal mondok baju Pramuka nya hilang, setelah diklarifikasi tidak hilang tapi tertukar di Laundry, Alhamdulillah sudah ketemu. Ketika ditanya istri kenapa sebulan ini cuma kirim surat sekali saja, itupun H-2 sebelum KP? putri saya menjawab bahwa ia khawatir jika sering-sering kirim surat akan merepotkan ayah ibu dirumah, ia tidak mau jika ayah ibunya kepikiran di pondok, padahal di pondok segala kebutuhan ada semua, uang saku yang dititipkan ke ustadzah juga masih utuh, persediaan jajan kiriman juga gantian dengan teman-teman lainnya saling berbagi, jadi ya nyaman, itulah yang membuat ia sudah kerasan di pondok.

Ia cerita jika kakinya sakit karena ada mata ikannya, ia tidak berani periksa ke UKS meskipun gratis, tapi khawatir jika dirujuk ke Rumah Sakit dan dioperasi kalo bayar uang sakunya bisa habis. Istri saya pun memberi pengertian, tidak apa-apa periksa di UKS dan jika kakinya yang sakit karena ada mata ikannya harus dirujuk ke dokter dan bayar ya tidak apa-apa, ambil uang saku di ustadzah untuk periksa ke dokter.

Putri saya juga cerita jika ia dapat 3X poin TWT (Taklim Wa Tarbiyah) karena satu kamar ketiduran, musrifahnya (pengawas asrama) juga ketiduran jadi tidak ada yang bangunin hingga shalat asar berjam’ah ketinggalan. Kami pun baru tahu dari ceritanya, jika ada jam istirahat pukul 12.30 – 14.30 dan bisa digunakan untuk istirahat/tidur siang.

Sebagai orangtua saat kunjungan KP ini kami banyak mendengar apa yang diceritakan putri kami, bahwa selama di pondok ia berupaya semaksimal mungkin agar tidak terkena poin. Untuk menjaga dan mengantisipasi terkena poin ia memperbanyak remisi dengan aktif memperbanyak amalan-amalan sunnah diantaranya qiyamullail dan laim-lain. Alhamdulillah per periode Agustus 2022 ini poinnya -310 (hijau), peringkat ke 4 di kelas 1 A, dan peringkat 5 dari seluruh kelas 1A, 1B dan 1C.

Saat pukul 13.15 putri kami minta diantar kembali ke pondok, ia juga minta kalo kunjungan jangan lama-lama agar ia bisa istirahat dan bersih-bersih kamar. Kata dia, yang penting sudah ketemu ayah dan ibu sudah cukup senang.

Kami pun antar kembali ke pondok pukul 13.40, setelah lapor ke petugas jaga KP, kami pun pamitan untuk kembali pulang ke Gresik, dan meninggalkan putri kami di DUPI untuk menikmati hari-harinya menimba ilmu.

Dari KP pertama ini ada beberapa hal yang kami dapat:

Pertama, ada perubahan 180 derajat yang ada pada putri kami terutama dari tutur kata dan bahasa. Dulu saat bicara selalu ngegas tidak mau kalah, kini bicaranya tersetruktur kalem dan sopan. Dulu dirumah kemauannya keras, setiap permintaan harus dituruti bahkan untuk beli barangpun minta yang baru dan mahal. Tapi sekarang, beli barang memilih yang murah yang penting fungsinya, buat apa beli mahal jika ada yang murah, bahkan ia juga minta dibawakan matras yang dari rumah tidak dipakai daripada beli matras baru untuk kemah. Ia juga bilang jika uang Rp. 2.000 sangat berarti di pondok, ia merasa bersalah jika dikasih uang saku orangtua lalu dihabis-habiskan untuk jajan.

Kedua, ada kemandirian dan tanggungjawab yang ada pada putri kami. Dulu dirumah disuruh nyuci saja sulitnya minta ampun, daripada disuruh nyuci ia milih menyapu he..he.. tapi sekarang, nyuci baju sendiri bahkan nyuci tempat sampah yang kotor pun mau he..he.. katanya kotor biang penyakit dan kalo bersih itu enak dipandang. Begitu pula saat ia teledor naruh sandal hingga sandalnya disita dan dilelang, iapun ihklas dan mengakui kesalahannya. Saat nampan besar yang biasanya untuk makan bareng, akibat keteledoran temannya salah naruh akhirnya disita dan dilelang, ia dan teman-temannya tidak menyalahkan dan bertanggungjawab bersama sebagai kesalahan bersama.

Ketiga, kepekaan sosial. Ada temannya yang bau badannya berlebih, dikasihlah temannya tersebut rexona agar bau badan temannya wangi. Ada juga temannya yang dikasih saku orangtuanya minim, bahkan temannya untuk berinfaq pun tidak punya, dikasihlah temannya uang agar temannya juga sama-sama bisa berinfaq. Soal makanan atau jajan kiriman orangtua, ia bagi makan bareng-bareng dengan teman-temannya, dan gantian jika teman-temannya dapat kiriman jajan juga dimakan bareng-bareng.

Keempat, disiplin waktu. Sejak dulu memang putri kami sudah disiplin waktu, tidak mau telat jika berangkat sekolah atau mengaji di TPQ, pasti datang lebih awal, dan saat di pondok pun kedisiplinannya semakin terasah, bahkan saat ia melanggar TWT ia menyesal sedalam-dalamnya, dan menebusnya dengan memperbanyak remisi. Bahkan saat kunjungan pun kami diminta agar berkunjungnya jangan lama-lama, jika melebihi batas waktu ia bisa kena iqob (hukuman).

Terimakasih para asatidz asatidzah DUPI yang telah membimbing putri kami hingga lebih baik. Sebagai walisantri kami berdoa, semoga para asatidz asatidzah DUPI senantiasa diberi kesehatan, kekuatan, keselamatan, limpahan rezeki dan keberkahan, Jazakumullah ahsanal jazai katsira, aamiin.

Komentar

  1. Maa syaa Alloh .... Tulisan yg bagus dan nyaman utk dinikmati... 👍👍

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

PASANG BARU PDAM GRESIK, GAMPANG DAN CEPAT

Air merupakan kebutuhan yang tidak bisa dipisahkan bagi manusia, karena merupakan kebutuhan primer. Air untuk minum, mandi, cuci dan seabrek kebutuhan lain yang tak bisa dilepaskan dari air. dok pribadi Kantor Pusat PDAM Giri Tirta Gresik Saya akan berbagi pengalaman tentang cara daftar baru sebagai pelanggan PDAM. Kebetulan saya tinggal di wilayah Gresik maka sayapun datangi PDAM Giri Tirta Gresik yang berada di jalan Permata No. 7 Graha Bunder Asri Gresik Pertama – tama sebelum datang ke kantor PDAM, siapkan dahulu persyaratannya: 1.        Foto Copy KTP 2.        Foto Copy KK 3.        Foto Copy PBB 4.        Foto Copy SHM / AJB 5.        Foto Copy PLN 6.        Foto Copy Tagihan PDAM milik tetangga 7.        Surat Pengantar dari RT setempat Brosur Pasang Baru PDAM Giri Tirta Gresik Dari ke-7 persyaratan tersebut saya bawa ke kantor PDAM Giri Tirta Gresik pada hari jumat 5 Juli 2019. Saya temui Customer Service (CS), kedatangan saya ditanya k

CONTOH SURAT GUGATAN CERAI (UNTUK ISTRI)

Assalamu'alaikum wrwb Sobat, kali ini saya akan berbagi ilmu tentang cara membuat surat gugatan cerai ke Pengadilan Agama. Seperti biasa sebelum ke materi pokok pembuatan surat gugatan saya kasih mukadimah dulu.  Sobat, seringkali isteri yang ingin menggugat cerai suaminya ke Pengadilan Agama menemui kendala dalam membuat surat gugatan perceraian, sehingga terkadang  mengeluarkan biaya yang lumayan demi meminta bantuan hukum untuk membuatkan surat gugatan cerai tersebut. perceraian adalah perkara halal, tetapi dibenci Allah Swt. Walaupun demikian, ketika rumah tangga sudah tidak dapat dipertahankan lagi dan keduabelah pihak takut tidak dapat menjalankan kewajibannya sebagai suami isteri sehingga perceraian adalah jalan terbaik. pada tulisan ini, saya akan memberikan contoh format surat permohonan atau gugatan cerai dari seorang isteri kepada suaminya  yang ditujukan ke Ketua Pengadilan Agama. Hal : Cerai Gugat    Surabaya, ...................          

SYAIKH HASAN ASY SYADZILY, TOKOH SUFI YANG KAYA RAYA

Quthbul Muhaqqiqin Sulthonil Auliya’is Sayyidinasy Syekh Abul Hasan Ali asy-Syadzily  lahir Ghumarah, Maroko, tahun 593H/1197 M. Beliau wafat di Humaitsara, Mesir, tahun 656 H/1258 M. Beliau merupakan Pendiri Tarekat Syadziliyah yang merupakan salah satu tarekat sufi terkemuka di dunia. Beliau dipercayai oleh para pengikutnya sebagai salah seorang keturunan Nabi Muhammad saw. yang lahir di desa Ghumarah, dekat kota Sabtah, daerah Maghreb (sekarang termasuk wilayah Maroko, Afrika Utara) pada tahun 593 H/1197 M. Berikut ini nasab Abu Hasan Asy-Syadzili : Abul Hasan, bin Abdullah Abdul Jabbar, bin Tamim, bin Hurmuz, bin Hatim, bin Qushay, bin Yusuf, bin Yusya’, bin Ward, bin Baththal, bin Ahmad, bin Muhammad, bin Isa, bin Muhammad, bin Hasan, bin Ali bin Abi Thalib suami Fatimah binti Rasulullah saw.  Syekh Abul Hasan asy-Syadzali meninggal dunia di Iskadariyah pada tahun 656 H. Pada awal masa kecilnya beliau sudah dibekali oleh orang tuanya dasar-dasar agama yang kuat

TELADAN SULTAN HAMENGKUBUWONO IX DAN POLISI

Saya senang dengan pelajaran sejarah, karena dari sejarahlah kita bisa belajar tentang makna keteladanan, dimana keteladanan saat ini sudah menjadi barang yang langka. Kita bisa belajar dari teladan seorang Polisi dan Sri Sultan Hamengku Buwono IX.   Suatu pagi di tahun 1969, saat itu sebuah mobil sedan buatan tahun 50 melintasi perempatan Soko, Pekalongan. Di dalam mobil sedan tersebut ada Sultan Hamengku Buwono IX yang tengah dalam perjalanan menuju ke Tegal. Rupanya Raja Jogja itu melakukan pelanggaran menerobos lampu lalu lintas, kemudian seorang polantas menghentikan mobil Sultan Hamengku Buwono IX. Polantas tersebut bernama Royadin dengan pangkat Brigadir kemudian menanyakan pada pengemudi mobil sedan tersebut. "Selamat pagi. Bisa lihat rebuweesnya (saat ini bernama SIM)?" tanya Brigadir Royadin. Pengemudi lantas membuka kaca mobilnya. "Ada apa pak polisi?" ucap Sopir Ngarso Dalem tenang.   Mengetahui siapa yang ada di balik kemudi, Royadin gemetar. Adalah ha

HARI PERTAMA DI MASJID NABAWI

Rabu 24 April 2019 tepat pukul 19.45 kami tiba di Silver Mubarok Hotel, sebuah hotel bintang 3 yang memiliki 123 kamar ini berada di pusat kota Madinah yang berjarak 400 meter dari Masjid Nabawi, tinggal lurus jalan kaki langsung ke pintu 25 Masjid Nabawi . Sesampainya di hotel seluruh jamaah umroh Rihaal dipersilahkan menikmati dinner di floor M di Lt 2, perut yang keroncongan melihat menu makanan yang disajikan khas nusantara siap untuk disantap, tak lupa doa makan pun dilantunkan “Bismillahirrahmanirrahim, Allahumma bariklana fimarozaqtana waqina adzabannar” ROOM 806 Para jamaah yang asyik menikmati santap malam, sedangkan Tour Leader ust Ivan dan mbak Novi sibuk mondar mandir bagikan kunci room pada jamaah, sesuai list yang dikirim di WA Group, saya kebagian room no 806 bersama mas Bahrodin dari Klaten, pak Marzuki dari Palembang, dan mas Hendri dari Jogja. Usai dapatkan kunci, saya bersama mas Bahrodin dan mas Hendri pun berbegas menuju room 806, wow tipe room qu